Usai
Semuanya terlanjur bungkam,
Adalah tersekap nyala temaram.
Lentera ku kira terang,
Hanya sekejap lalu hilang.
Semuanya terlanjur buram,
Adalah amarah menggenapi malam.
Kegagalanku memahami corak
Tawa-tangismu berombak dan beriak.
Semuanya terlanjur kelabu,
Adalah hanya ada warna nafsu.
Sepintas cerah pada bias,
Kau dan aku perlahan ranggas.
Semuanya terlanjur karam,
Adalah hanyut tenggelam.
Ego tak terkendali makna,
Sejak akal tak lagi guna.
Logika dan nalar jadi pemalas,
Aku dan kamu terlalu cepat memanas.
Semuanya menuju sirna,
Karena rasa terlalu banyak nama.
Adalah tersekap nyala temaram.
Lentera ku kira terang,
Hanya sekejap lalu hilang.
Semuanya terlanjur buram,
Adalah amarah menggenapi malam.
Kegagalanku memahami corak
Tawa-tangismu berombak dan beriak.
Semuanya terlanjur kelabu,
Adalah hanya ada warna nafsu.
Sepintas cerah pada bias,
Kau dan aku perlahan ranggas.
Semuanya terlanjur karam,
Adalah hanyut tenggelam.
Ego tak terkendali makna,
Sejak akal tak lagi guna.
Logika dan nalar jadi pemalas,
Aku dan kamu terlalu cepat memanas.
Semuanya menuju sirna,
Karena rasa terlalu banyak nama.
11 Sepetmber 20
Comments
Post a Comment