Kami
Pahit nan getir Bergetar dalam gitar Alunannya membuat gemetar Kau tau, ada yang mekar . Jauh di dalam sana Hamparan padang pasir Ditumbuhi bunga Pula dijatuhi air mata . Liriknya tajam Terus menghujam Tolonglah diam Diammu temaram Tenggelam dalam malam . Nadanya mengalun syahdu Suaramu merdu Tak apa kan memujimu? Sesekali waktu saja Saat raga tak berjumpa Rasa ini menggebu Menuntut temu . Bisakah? Relakah? Kau tau? Sepertinya setiap kota tidak sanggup menahan rasa kita berdua. Kenapa? Karena jarak dan waktu tak lagi berlaku jika kedua mata sudah terbuka dan hanya kita berdua.