Posts

Showing posts from October, 2019

Telisik

Aku tau kamu banyak kegiatan dan hari-harimu tidak selalu tentang aku. Makanya, aku buat rindu ini agar tidak menganggumu.. maaf jika berisik, terima kasih karena sudah mengerti.

Curhatan Bulan

Selamilah keheningan, maka jawaban akan datang tiba-tiba. Curhatan bulan kepadaku tadi, ia kesepian tapi ia bersyukur kepada Tuhan. Karena sinarnya bisa menaungi para pecinta yang senantiasa terjaga di balik sepi dan sunyinya dunia, ketika jutaan manusia tertidur ia meluangkan waktu untuk berusaha menemukan cahaya ketika dingin udara tak lagi terasa, hingga mata fajar kembali terbuka. Dan pada kalanya ia pamit, meminta maaf karena kopinya tak habis.. ku bujuk bulan agar tak usah kembali, "kau bisa tinggal di kamarku!" Kataku, lalu bisiknya pelan "aku tidak bisa melawan takdir hyj, biarkan aku tidak bertemu matahari yang terpenting kami bahagia bisa menaungi semua mahluk bumi". Aku tertunduk lalu berkata "terimakasih lan atas waktumu". Lalu, dia menyaut "aku yg berterimakasih hyj, jarang2 manusia meluangkan waktu dan peduli kepadaku apalagi saat bintang2 tertutup awan. Kau tau? Aku kesepian". 

Penjaga

Mataku menghitam menjaga malam Menjadi peronda yang merindu Syahdu yang menggebu Lisan yang tersipu malu Ah sial! Hadirmu menghentikan laju logika Membuat nalar yang nanar membuta Sepasang mata mu melahirkan rasa Yang mengisi, segala bait-bait kosong Yang semula tak berarti. Americano malam ini menjadi saksi Hitamnya membuatku tenggelam Dalam lautan sunyi, yang tengah bernyanyi Syair-syairnya suci membuat bulu kuduk berdiri Wajahmu tergambar di mulut cangkir Membuat segala resah tersingkir Akhirnya, kunikmati jua rasamu Pahit yang menghentikan laju logika. Terlahir dari udara dingin Juga cuaca yang berangin Jauh di ufuk timur Tempat rasa yang tenggelam Kembali ingin. Amdba Malang, 11 Oktiber 2019

Perpisahan Sementara

Dia menatapku teduh, lalu aku tau airmatanya hampir jatuh. Lalu, ia menaikkan alis dan tersenyum manis. Kalo gak ada bapak itu sudah kupeluk erat tubuhmu, sembari menyeka air matamu di dadaku. Katanya "ini apa? Makasih ya.." lalu di dalam hatinya ia berkata "Aku beruntung memilikimu". Tapi, nyatanya kita yang beruntung bukan hanya kamu atau aku karena kita telah saling melengkapi dan memiliki. -amdba Di atas motor Malang, 14 Oktober 2019

Alasan Mencintaimu

Iya, tidak ada Apakah cinta membutuhkan alasan? Menurutku tidak. Semuanya tidak terduga. Amdba Yogyakarta, 7 Oktober 2019

Aku Mahluk Kecil

Pada setiap usaha, satar syair suci tak pernah berhenti kurapalkan. Kakiku melangkah tiada henti dan hati menolak tinggi. Aku sadar, aku hanyalah mahluk asing dari kekosongan yang diturunkan ke alam semesta untuk menjadi wadah untuk menampung segala resah mahluk yang matanya basah. Aku hanyalah mahluk kecil yang sesekali berarti, kadang tak berarti apa-apa, dan kadang berarti segalanya. Tidak ada kata pantas untuk merasa paling tinggi, karena aku sampai sekarang masih bingung yang tinggi itu tanah atau langit. Karena langit berkata kepadaku "Tanah di atasku" sedangkan tanahpun berkata sebaliknya, "langit di atasku". Jadi, aku sebagai manusia di tengah-tengah? Tanyaku.. mereka menjawab "tergantung kau ambil prespektif dari aku atau langit" saut tanah. Ah sial, aku semakin bingung!. Ooh iya, jika aku memperlakukan kalian atau kamu dengan salah maaf ya, karena kekeliruan semata-mata menegaskan kemanusiaanku karena manusia tidak pernah luput dari kesalahan mun

Kepada Kopi

Kepada kopi Terimakasih telah menjadi bagian dari hidup menjaga kesadaran tidak redup Hitam dan pahit namun disyukuri Tambah gula atau susu itu selera Bukan untuk diperdebatkan Seperti indonesia, jangan cari perbedaan di sini Terlalu banyak Carilah persamaan, sehingga kita bisa bersatu Menjadi bangsa yang utuh Abdi kepada tanah dan ibundanya Teruntuk Ibu pertiwi dan Ibu bumi Terimakasih dan maafkan kami Yang masih saling menyakiti Sibuk bertengkar bukan mengasihi Sibuk membenci dan lupa mencintai Amdba Kediri, 2 Oktober 2019

Kopi dan Indonesia

Indonesia merupakan surganya kopi, karena disetiap daerah mempunyai cita rasa yang berbeda karena jenis tanah dan cuaca yang berbeda sehingga mempengaruhi rasa dan aromanya. Sejatinya kopi diciptakan untuk mempersatukan, simbol terbaik kebhinekaan adalah kopi karena kopi tidak pernah memandang perbedaan, dihadapannya semua sama sehingga semua kalangan bisa menikmatinya. Namun, kenapa sekarang kopi memiliki kasta? Menurutku bukan kopinya, tapi tempatnya. Ngopi sejak dulu telah menjadi gaya hidup. Kopi mampu menjadi penunjang spiritualitas bagi kaum-kaum sufi, menjadi pembuka hari sekaligus penutup di penghujung hari. Terutama kaum-kaum insomnia atau nokturnal mereka pasti membutuhkan kopi untuk menjaganya dari kehilangan kesadaran, tentu jangan begadang kalo gak ada tujuannya kata bang Rhoma Irama hehe. Mereka biasanya menghabiskan malam untuk hal-hal spiritualitas atau menyelesaikan tugas-tugas yang serasa tak kunjung habis, maka dari itu kopi mendampinginya menjalani itu. Bagi sebagi

Mindset

Kebanyakan orang memikirkan apa yang tidak ingin terjadi kepada mereka, sehingga hal itu terus terjadi secara berulang-ulang. So, itulah alasan walaupun kamu sadar polanya tapi tidak pernah bisa menghindari itu. Take it easy, jangan berlebihan terhadap sesuatu. Sudah lihat bebeerapa orang yg menjadi sesuatu yang tidak mereka inginkan? Itulah alasannya. Alam semesta tidak mengenal kata negatif seperti "jangan terjadi kecelakaan" maka yang akan didengar semesta adalah "terjadi kecelakaan". So, rubahlah cara bicara dan berfikirmu dengan kalimat positif seperti "baik-baik saja". Its better, trust me.

Melengkapi

Semakin kenal semakin kental Semakin lama semakin tau kelemahan Kau tau? Banyak pasangan yang dalam fase ini meninggalkan, bukan melengkapi. Apa yang ada dipikiran mereka? Mencari yang sempurna? Tentu tidak akan ada. Kata Gus Mus "Jika kau mencari yang sempurna, bersiaplah jomblo seumur hidup." Kurang lebih seperti itu. Yang terindah dari suatu hubungan adalah ketika kita sudah tau letak kelemahan dan kekosongan maka harus saling mengisi dan melengkapi agar menunggal menjadi sepasang yang utuh. Bukan begitu? Karena semuanya diciptakan berpasang tidak selalu karena sama, tapi karena mempersatukan perbedaan, memenuhi kekosongan, melengkapi kekurangan. Amdba Kediri, 1 Oktober 2019