Pilu Palsu yang Menipu
Ketika pekatnya kopi menenggelamkanku di lautan sunyi. Yang terdengar hanya lantunan syair sucimu. Barangkali luka ku cepat sembuh dengan menghadapMu. Risau yang mengganggu hanya menyempitkan pikirku. Ku tau, bahwa aku adalah wujud ketiadan yang nyata. Aku hanya refleksi dariMu. Tak penting berwujud apa aku dan keadaanku adalah hal yang tidak penting. Iya! Aku hanya bisa hidup dengan cinta dan tidak akan ada tanpa cinta. Karena hidup seluruhnya adalah ibadah maka, Aku mencintaimu.
Kekasih, sunyi puncak mabukku dirundung pilu yang palsu, menipuku. Karena kenyataan adalah kesadaran penuh akan kasih sayang dan cinta.
Comments
Post a Comment