Blog yang berisi pikiran liar dan coretan-coretan dari pemuda yang ngawur. Terkontaminasi oleh filsafat, tasawuf, esoteris, dan pengalaman jatuh cinta sekaligus sakit hati. Selamat membaca, nikmatilah semoga bangun dan terbuka.
Laku lelana
Get link
Facebook
X
Pinterest
Email
Other Apps
Perjalanan ini kuanggap suci. Karena perjalanan ini bertujuan untuk menemukan satu persatu kebodohanku. Karena semakin aku tau, semakin aku tidak tau.
Coretan ini lahir dari obrolan panjang nan dalam oleh saya dan shitujang pada malam minggu di altar kostnya berteman kopi dan rokok kretek favorit masing-masing. Pikiran kita yang acap kali masih kekanak-kanakan masih sering menganggap bahwa rumah adalah tempat pulang sehingga kita bisa melakukan semua dan semau kita . Kenapa kami bilang kekanak-kanakan? sebab ya begitulah anak-anak. Egonya masih utuh dan berdiri sendiri, belum ditopang dengan logika dan perasaan yang orang-orang menyebutnya "kedewasaan". T ernyata setelah kita selami di antara pahit kopi dan kelabu asap kretek filter, dari selepas isya hingga malam berubah menjadi jingga kekuningan, kami hanyut pada satu perdebatan ringan namun dalam. Pikiran kita yang pada saat itu agak lelah tiba-tiba mulai terenyak-terhentak, seolah tersengat aliran listrik dalam tegangan tinggi. Kami dihadapkan dengan pertanyaan bahwa apabila rumah adalah seperti itu (tempat pulang agar kita bisa melakukan semua...
Tidak semua orang di dunia ini menyukai bunga, mentari dan kupu-kupu. Beberapa yang lain justru terkesima dengan gelap, bulan, dan serigala. Jadi janganlah membatasi keindahan itu sendiri, sebab entah kelak kita akan menjadi bagaimana.
Tetap tabah meski basah akan membuatmu menggigil. Jika hujan adalah berkah kenapa kau berteduh? Kekasih, apakah kau benar-benar mencintaiku? atau degup dadamu penuh dengan keraguan? atau ada sosok yang berhasil menggantikanku? Bersyukurla
Comments
Post a Comment