Ego adalah Musuh

Ego adalah bayanganku yang paling kelam,

Ia menjelma dalam setiap desir nafas yang penuh hasrat,
Menciptakan ilusi tentang kepentingan diri,
Menggiringku menjauh dari kebenaran yang hakiki.

Ia adalah cermin yang memantulkan bayangan palsu,
Menipu mataku, membuatku percaya bahwa akulah pusat semesta,
Padahal, dalam relung terdalam jiwa,
Aku hanyalah sebutir debu dalam tarian kosmik yang tak terbatas.

Ego adalah penghalang antara aku dan Sang Esa,
Ia mengunci pintu menuju cahaya kebijaksanaan,
Memisahkan diriku dari kesejatian,
Menjauhkan aku dari cinta yang tulus, dari rasa yang murni.

Dalam setiap langkahku, ego menuntut pengakuan,
Ia haus akan pujian, lapar akan penguasaan,
Namun semakin aku menuruti keinginannya,
Semakin jauh aku terjerumus dalam kegelapan yang menyesatkan.

Untuk mengalahkan ego, aku harus merendahkan hati,
Mengakui kelemahan, menerima ketidaksempurnaan,
Menyadari bahwa hakikat diriku bukanlah apa yang terlihat,
Melainkan apa yang tersembunyi,
Di balik semua topeng dan ambisi yang ku kenakan.

Ego adalah musuhku,
Ia adalah penjara bagi jiwaku yang merindukan kebebasan,
Hanya dengan melepaskan diri dari cengkeramannya,
Aku bisa menemukan kedamaian sejati,
Dan kembali pada jalan yang penuh cahaya,
Di mana aku bukan lagi aku,
Melainkan bagian dari yang lebih besar, yang tak terkatakan,
Yang Maha Satu

Comments

Popular posts from this blog

Rumah dan Pulang

Another

Tabah