Kopi dan Indonesia

Indonesia merupakan surganya kopi, karena disetiap daerah mempunyai cita rasa yang berbeda karena jenis tanah dan cuaca yang berbeda sehingga mempengaruhi rasa dan aromanya. Sejatinya kopi diciptakan untuk mempersatukan, simbol terbaik kebhinekaan adalah kopi karena kopi tidak pernah memandang perbedaan, dihadapannya semua sama sehingga semua kalangan bisa menikmatinya. Namun, kenapa sekarang kopi memiliki kasta? Menurutku bukan kopinya, tapi tempatnya.
Ngopi sejak dulu telah menjadi gaya hidup. Kopi mampu menjadi penunjang spiritualitas bagi kaum-kaum sufi, menjadi pembuka hari sekaligus penutup di penghujung hari. Terutama kaum-kaum insomnia atau nokturnal mereka pasti membutuhkan kopi untuk menjaganya dari kehilangan kesadaran, tentu jangan begadang kalo gak ada tujuannya kata bang Rhoma Irama hehe. Mereka biasanya menghabiskan malam untuk hal-hal spiritualitas atau menyelesaikan tugas-tugas yang serasa tak kunjung habis, maka dari itu kopi mendampinginya menjalani itu. Bagi sebagian mahluk, hidup tidak lengkap tanpa kopi, seruput demi seruput harus dinikmati tak boleh terburu-buru. Jiwa santuy orang Indonesia cocok untuk ngopi, untuk menjeda hari-hari berat yang telah dilalui sejak pagi hingga malam hari yang jika tidak disyukuri akan terasa sangat tidak adil tapi mana mungkin Tuhan tidak adil? Mungkin kita yang kurang bersyukur.
Oh iya, selamat Hari Kopi Internasional

Amdba
Kediri, 1 Oktober 2019

Comments

Popular posts from this blog

Rumah dan Pulang

Another

Tabah